Saturday, November 17, 2012

Turn into Twenty One..oh, I'm a Young Lady


I've found that time is the most expensive thing we can't buy, but at the same time we can share it each other. It's not given by one, but God. 
When birthday's coming, remind me the time I've been here, and with this precious thing, what I've done?
"I just keep on trying to find a way of becoming what I would so like to be, and what I could be..."
-Happy Birthday to me :)
Novia

Thursday, September 20, 2012

I remember thisss \m/



Yes, I was late. Dengar opini negative tentang keputusan saya, saya senyum aja. For there was only me, knew the whole condition and truth. Kenapa harus pusing dengar omongan semua orang, kalau pihak-pihak yang akan terpengaruh pada keputusan ini hanya beberapa? Oke, ga mau terlalu drama. The point is I tried to keep my family and other bests not to be hurt by this decision. I was failed, I know. Even my own self at first, felt that. But remember, even the worst has its good.

Percaya deh, satu tahun yang saya habiskan dengan cara yang berbeda dengan teman-teman yang lain itu, worth it banget. Mereka start kuliah lebih awal (say it was right time, though it doesn’t mean I was in not-right-time. Leave it as their time just didn’t suit to me.) dari saya. When almost my friends became students in many well known universities, they started study formally. At the same time, I was with my different decision, also learned things that out of formality. Trust me, it was fun J.

Karena satu tahun itu saya bisa kenal Achien Koko, the big boss (in this case, big really means big, fat, something like that kkk-^^), temen-temen :D : Yenn Cie, the koko(s) à Felix + Andy + Wendi + Hansen + Toni, Tina & Tini, Shella, and others..

I was like desperate girl for some reasons when I started. It’s weird. For last twelve years, I was a student in my town. Trus, dengan embel-embel promosi Uda (singkatan ‘Bapauda’: suami Tante dalam adat Batak) ke Achien Koko, which was too much, jadilah saya pengajar di private bimbelnya. My feelings were 50: 50 between unsure and frightened. Kenapa? Karena: 1. Saya bukan penyabar yang kelewatan sabar, jadi agak berbahaya buat anak-anak reseh yang gampang banget nyulut emosi di luar kesadarannya. 2. No experience, emang ga pernah ngelakuin ini sebelumnya. 3. Ada perbedaan ras, actually takutnya Cuma shocking culture aja sih (it was funny, beberapa hari sebelum masuk kerja, saya sempat browsing tentang culture ini. Cuma buat jaga-jaga, barangkali ada things yang biasa aja buat kita tapi ternyata punya arti yang beda buat mereka. And I found nothing worse hehe)

Hari pertama: Wow, great! Kecuali kenyataan kalo saya saltum -___- Well, nobody said that it would be soo informal. Pake t-shirt ama jeans se-dengkul juga ga apa ternyata. Great-nya saya koreksi dikit ya. Great setelah beberapa jam berlalu. Pertama-tama nervous plus deg-deg-an. Karena blank mau ngapain, jadi saya Cuma senyum waktu dikenalin (payah bener, ih, saya nih -.-) yang penting kesan pertama harus keliatan so kind (see: senyum itu senjata ampuh kkk-^^).

Waktu itu saya sering banget merhatiin sekitar. It was nice. Sistemnya beda banget sama bimbel yang di luar. Saya juga suka perhatiin gesture, nada bicara, ekspresi, plus mata (yang ini paling suka) orang-orang. Sometimes ada sesuatu yang seketika aja muncul di benak (semacam tebak-tebak personality, Cuma nebak loh ya, ga sampe nge-judge) waktu liat mata beberapa orang, refleks saya senyum (sebisa mungkin ga keliatan :D).

Saya ingat pernah buat note tentang temen-temen di sana. Kurang lebih isinya begini:

#1 Achien Koko, the big boss. Saya ngerasa Achien Koko pikir saya takut sama beliau. Hihihi, oke ngaku deh, awalnya emang iya. Tapi, ternyata Achien Koko ini ga nyeremin sama sekali. Saya malah pengen ketawa waktu liat murid-murid ketakutan liat Koko marah, yang sebenernya kalo diperhatiin itu lucu gaya marahnya. Dulu tuh, (karena desperate itu :D), saya jadi malesss makan, jadi buat saya fine-fine aja kalo lunch time jadi jam 3an. Sebenernya ada selang waktu di jam 12 ke jam 1 buat makan siang, tapi seperti yang saya bilang tadi, malesss. Nah, Achien koko pernah tawarin buat ngasi makan siang tiap hari (tau deh, ini pasti gara-gara Uda ngasi tau kalo bapak marah-marah tentang jam makan siang saya. Sorry for this ya, Koko), besoknya saya bawa makan siang, dan seterusnya begitu. Alasannya Cuma biar semuanya keliatan sama. Karena temen-temen yang lain ga diperlakukan kayak gitu. The best thing about him is when last time we met, he talked to me like this: if everything’s not going alrite, don’t be afraid to talk to me,  just come back here.

#2 Yenn Cie. She’s veryyyyy nice. We talked, laughed and shared much. Satu hal yang diwejang’in ke saya berkali-kali adalah: Nov, ntar kalo mau putus sama pacar, cari gebetan dulu. Abis itu baru deh cari perkara biar putus sama pacar. Jadi kalo putus ga apa-apa, ga sedih banget. See? Bakalan dipraktek’in ntar kapan ya, Cie, hihihi J

#3 Felix Koko. Kacamatanya gaya weeeee, hahaha. Trus (maaf ya, Ko) ga sengaja saya pernah liat file yang judulnya kurang lebih begini “Trik untuk menarik hati wanita pujaan” di dalam flashdisknya. Abis itu tiap liat Koko yang ga pernah senyum ini, jadi pengen ketawa. Trus tanya dalam hati, “Ehm, Ko, itu trik-triknya udah pernah dipraktek’in blom?” xixixi..

#4 Andy Koko. Saya inget dulu ada murid yang ngomong gini ke temennya kurang lebih begini, “Eh, eh wa tadi liat Andy lause loh. Rambut baru..gantenggg!” Buseeeeeet dah ini murid kelas 5 SD! Catet ya, kelas 5 SD!!! Trus saya liat-liat lagi Andy Koko, oh yeaa emang cakep ternyata hehehe. Lucu ni (ini juga dimaaf’kan ya, Koko) waktu ngeprint bahan tiba-tiba aja printernya error. Itu printer kan ada di ruang kelasnya Andy Koko, trus saya lapor itu printernya kayak begitu. Dan jreng jreng jreng Koko bilang, “Oh, ini ELOR, Nov! Kalo elor 1,  harus di…., elor 2, harus di…, elor 3, harus di…..” Saya Cuma bisa ngangguk-ngangguk sambil nahan ketawa. Gimana ga ketawa coba, this handsome-cool-guy said ELOR instead of ERROR and it sounded like hahaha couldn’t describe it with words kkk-^^

To be continued yaaa.. udah malem J)

Sunday, September 09, 2012

Sekarang Percaya, Sepi Bisa Jadi Sangat Menakutkan

Well, saya baru tahu kalo ternyata di Binjai (kota dimana saya tinggal) ada semacam perkebunan tebu. Kemarin secara gak sengaja (buat supir angkot-nya sih sengaja banget), saya melintasi daerah itu, di sekitar KM 16, demi apa? Demi pak supir yang menghindari razia polda, uh!
That's scariest place I've ever been!
Di kanan kiri cuma ada tebu semua yang tingginya lebih dari tinggi normal orang dewasa, dan jauhhhh dari perumahan warga. Kalo mau berpikir jelek sih, apapun yang dilakukan orang disitu ga bakal ada yang tahu, tipikal sarang kriminal.
Dan lebih baik saya jalan kaki berkilo-kilo meter daripada melintasi jalan itu lagi. Okay, will remember that next time kalau-kalau ada razia lagi dan sialnya supir angkot yang saya tumpangi ga punya surat-surat yang lengkap!

-Novia-

Sunday, August 19, 2012

Sunday, July 29, 2012

Terompet 26 (2)


gambar hasil random browsing

Pagi itu cuaca lebih cerah, meskipun tidak berpengaruh banyak padaku. Bagiku mendung ataupun cerah sama saja, toh kita tidak bisa mengubahnya, jadi aku lebih memilih menikmati keduanya. Seperti biasa, kuliah pagi selalu menyiksa. Mataku tidak pernah bersahabat baik dengan matahari pagi. Sejujurnya aku hampir menggunakan obat tetes mata setiap pagi untuk mendapat efek segar, tapi tentu saja tidak bertahan lama. Aku juga tidak begitu menyukai minuman bercaffein tinggi, hanya saja di saat-saat seperti ini aku sangat membutuhkan pengecualian.

Ya ampun, aku benar-benar berharap sesuatu yang tidak terlalu buruk terjadi di sana, di jalan-jalan protocol manapun yang dilewati Pak Anwar, dosen Pengantar Akuntansi. Setidaknya itu mungkin bisa menghalangi beliau datang tepat waktu dan mengadakan kuis. Aku benar-benar tidak siap –sejujurnya aku tidak pernah tahu kapan akan siap, mengingat aku tidak begitu tertarik di bidang ini.

Ini benar-benar sangat membosankan. Apapun yang kulakukan setiap hari terjadwal dengan sempurna. Bangun tidur di jam yang sama (tentu saja aku tidak mengabaikan jasa weker), melewati jalanan yang sama setiap hari, duduk diam dengan sabar mendengarkan dosen di kelas (yah, sesekali aku melirik ke pergelangan tangan kiri, tepat ke jam tangan). Bagusnya adalah aku tidak pernah terkejut karena memang tidak ada kejutan, karena seperti yang kukatakan: semuanya terjadwal. Dan dengan demikian jantungku aman.

Setiap pagi jalan dari kost ke kampus selalu ramai. Sambil berjalan, aku memperhatikan orang-orang di sekitarku. Aku penasaran, dari semua mahasiswa yang bersama-sama denganku ke kampus, berapa banyak yang merasa terpaksa melakukan ini semua. Aku berharap hasilnya bukan hanya aku seorang. Tapi mereka semua kelihatan bersemangat. Sangat. Langkah kakinya cepat meski tidak terlihat terburu-buru. Dan dari cara mereka melangkah aku bisa melihat ada keyakinan, seolah-olah mereka tahu pasti apa yang akan mereka dapatkan di sana, tidak hanya di kampus tetapi juga kehidupan setelah keluar kampus. Refleks aku membandingkan dengan diriku sendiri, kemudian merasa menjadi orang kerdil di antara mereka, para titan. Aku tidak tahu dan bahkan tidak pernah membayangkan apa yang sedang kulakukan. Motifku hanya … ah, sudahlah. Begini saja cukup. Hari ini aku masih kuliah itu berarti kabar baik.

Aku berjalan sendirian di sisi kanan, di trotoar. Sejauh yang kulihat, ada sekelompok mahasiswa berjalan di depanku. Aku memperlambat jalan, memberi jarak beberapa meter. Sesekali aku melihat ke bawah, ke trotoar tempatku berpijak. Ada sedikit sela di antara trotoar ini, di bawahnya mungkin parit, sekilas aku melihat sesuatu mengalir di bawahnya, gelap. Aku tetap berusaha melihat seperti apa persisnya di bawah sana sambil berjalan lambat. For God’s sake, I didn’t know why I keep doing this! Maybe I just had nothing to do.

“Cari sesuatu di bawah sana?”. Aku mendengar suara seseorang yang kukenal. Tunggu…dia bertanya padaku? Ouchhh…

Aku menoleh ke kanan, melihatnya berjalan sama lambatnya denganku dan menunjukkan ekspresi yang seolah berkata ‘kau tertangkap basah sedang mengintip sesuatu yang tidak seharusnya kau lihat’. Aku tersenyum, senyum yang dipaksakan, mencoba mengulur-ulur waktu sambil berpikir apa yang harus kukatakan.

Aku memutuskan untuk menjawab, “Tadi aku liat ada yang bergerak-gerak di bawah situ”, sambil menunjuk ke arah trotoar yang belum jauh kami lewati. Oh, aku merasa konyol!

“Air. Yang ada di bawah situ air parit”, jelasnya dengan nada bersungguh-sungguh. Haruskah kukatakan bahwa sebenarnya aku tahu? Memberitahunya bahwa aku tidak setolol itu…

“Hmm.. ya, aku juga yakin itu air parit, Bang”, jawabku sambil tersenyum menyerah. Lebih baik mengikuti alurnya, dari pada aku semakin mempermalukan diri sendiri. Sepintas aku melirik ke kanan dan melihatnya seperti sedang menahan senyum. Aku tak bisa menahan diri untuk tidak meringis. Bagaimanapun juga mengamati parit di bawah trotoar bukan sesuatu yang bisa disebut normal.

“Masuk kelas apa pagi ini?”, tanyanya, mencoba melanjutkan percakapan.

“Pengantar Akuntansi. Hari ini aku ikhlas dikuliahi Pak Anwar”, jawabku kecut. Aku masih kesal mengingat tentang kuis yang akan diadakannya.

“ Haha tumben ikhlas?”

“Karena Bapak itu ga akan ngasi kuliah hari ini. Tapi, sebagai gantinya beliau ngasi kuis!”, jawabku sarkastis.

“Oh, hahaha. Pengantar Akuntansi kan ga sulit”. Aku seperti mendengar ada nada menenangkan di sini.

Ga sulit? Yang bener aja! Aku bahkan ga suka dengan istilah debit kredit. Jadi, jangan berharap terlalu tinggi untuk hal ini.

“Hmm, entahlah. Ga sulit mungkin, tapi ga mudah buatku, Bang”, ucapku sambil tersenyum. Aku tidak mau mengkonfrontasi dia terang-terangan. Cukup menunjukkan pendapat pribadi yang tidak menentang secara blak-blakan.

Selebihnya kami berjalan dalam diam. Aku merasa nyaman. Saat-saat seperti ini selalu menyenangkan. Tidak sendirian, tapi tidak harus berusaha membuat percakapan. Aku juga tidak berusaha melihat ekspresinya. Karena sepengetahuanku, dia bukan tipe orang yang harus terus-menerus terlibat obrolan dengan orang-orang disekitarnya.

Kenyamananku menguap tak lama kemudian karena kami telah sampai di kampus. Dan kebetulan kelas kami berlawanan arah. Kelasku di gedung depan, sedangkan kelasnya di gedung belakang. Di ujung koridor ini seharusnya kami berpencar.

“Okey. Good luck kuisnya!”, katanya singkat.

“Ya. Makasi, Bang”, sahutku sambil benar-benar berharap ada ‘luck’ yang akan menyelamatkanku dari kuis ini. Aku melihatnya membalikkan badan, kemudian dengan enggan aku juga berjalan menuju kelasku yang berlawanan arah dengannya.

“Mmm, Nov?”, tiba-tiba dia memanggilku.

“Ya?”, refleks kujawab.

“Kalo kamu masih kesulitan untuk mata kuliah ini, Abang ada di perpus setelah jam makan siang nanti”.
Aku tersenyum dan mengangguk. Dia hanya mengatakan itu lalu tersenyum dan beranjak pergi. Aku takut salah mengartikannya.

Is it an invitation? We’ll see.

Saturday, July 07, 2012

Why-Project-- #1 Why: Why I really really ‘like’ them (Jay Park and Cho KyuHyun)?


Menurut saya setiap hal harus ada alasannya. Ketika pertanyaan ‘why’ membuntuti sesuatu hal, maka seharusnya ada jawaban yang pasti dan yakin untuk menjelaskannya. Ada banyak ‘why’ yang masih tinggal di kepala ini. Saya sering memikirkannya jawabannya atau options jawabannya yang memungkinkan , juga kemungkinan untuk setiap option. Ada alasan kenapa saya tidak bertanya saja untuk menemukan jawabannya, sebaliknya malah memikirkannya sendiri. Pertama adalah tidak ada orang lain yang bisa ditanya, karena yang seharusnya menjawab adalah saya. Kedua adalah karena saya tidak suka disodorkan why question, maka saya juga tidak akan bertanya demikian. Menurut saya sebagian besar pertanyaan itu biasanya untuk memenuhi curiousity penanya bukan karena benar-benar ingin tahu.
Curious. Kenapa ada banyak ‘why’?
Tidak suka. Kenapa saya tidak bertanya ‘why’?
Haha ribet kan.. Empat kalimat, terdiri atas dua pertanyaan dan dua jawaban. Formatnya: jawaban di awal, pertanyaan kemudian. Kenapa formatnya bisa begitu? Atau kita balik aja pertanyaannya jadi ‘emangnya kenapa formatnya ga bisa yang begitu?’ Kalau biasanya teman responsnya seperti pertanyaan pertama, saya lebih sering berpikir sebaliknya seperti pertanyaan kedua. Menurut saya sama aja. Cuma beda cara pandangnya. Dan perbedaan-perbedaan cara pandang itu belakangan ini sering terjadi, sampe temen ngakak denger omongan saya, dan saya bingung dimana lucunya haha. Beberapa bilang, “Kau bener-bener mikir gitu, Nov?” “Ckckckck, kok bisa mikir kayak gitu?” “Aduh Nov, aku ga terpikir sama pikiranmu!” “Yah, yang kamu pikirin itu yang ga biasanya dipikirin orang sih!”
Okeh, jadi saya mau buat project why. Saya mau posting tentang why-why yang ada di kepala saya, mungkin dengan jawabannya, mungkin juga cuma pertanyaan yang belum terjawab. Nah, ntar saya coba baca (someday yaaa..) lagi. Semoga waktu someday itu tiba, saya bisa baca postingan-postingan ini lagi sebagai Novia yang sudut pandangnya sudah berbeda (atau mungkin tetap begini? Siapa tahu..haha). Saya coba melihat ke dalam diri saya dari sudut pandang orang lain. Saya pengen saya bisa melihat diri saya seperti teman-teman melihat saya. Gimana temen saya melihat sudut pandang dan pikiran saya yang ga biasa, dan menemukan apa yang ‘ga biasa’ itu. Pasti menarik J
Oke here they are!!
I adore Park Jaebeom a.k.a Jay Park and Cho KyuHyun.
Kesan pertama adalah mereka keren banget nyanyinya. Kalau Jay Park alirannya hip hop dengan dance yang keren,Cho Kyuhyun di aliran ballad (dance juga sih bareng Super Junior, tapi saya ngerasa dia bener-bener Cho Kyuhyun waktu di ballad J) yang udah keren aja cuma dengan berdiri doang waktu nyanyi.
Di luar karier mereka, keduanya sama-sama punya cerita yang luar biasa. Jay Park dulunya adalah leader dari boyband 2PM. Kemudian ada kontroversi tentang pesan yang dia tulis di akun MySpace-nya. Isinya emang kekanakan, tapi menurut saya sih wajar untuk seorang yang masih begitu muda, sendirian di suatu negara yang jauh dari keluarganya, under pressure pula selama proses training yang yah relative berat. Kemudian ada banyak reaksi pro dan kontra (jelas kebanyakan kontra-nya). Paling parah menurut saya adalah sewaktu 3000 orang (kalo ga salah, atau 6000 saya lupa) yang mengajukan petisi menuntut Jay Park untuk bunuh diri. Haloooo…kok bisa-bisa meminta kematian seseorang karena benci sama kata-katanya. Segitu murahnya harga nyawa manusia? Dia berharga. Setiap orang berharga. Sangat.
 Jay Park dikeluarkan dari 2PM dan dari manajemennya setelah beberapa waktu berlalu sejak kontroversi itu untuk alasan yang tidak dijelaskan oleh pihak manajemen. Katanya JP udah melakukan suatu kesalahan fatal (tidak dijelaskan apa persisnya). Dan sekarang dia balik lagi, mengeluarkan album, dan memproduserinya sendiri. Kesan pertama kali dengerin lagunya hmm ‘freedom’. Ini musik yang dibuat dengan bebas, suka atau tidak suka itulah musik Jay Park dengan style-nya sendiri, lirik yang juga bebaaaaaaaas banget hahaha. Musiknya tidak profit oriented, itu yang jarang ada di industry entertainment menurut saya. Karena meskipun judulnya entertain-menghibur, pada dasarnya semua bermotif profit dulu, baru entertain motif.
Cho Kyuhyun sendiri adalah member yang terakhir bergabung di Super Junior, termasuk tiga besar vocal utama. Banyak banget yang pengen saya tulis tentangnya, tapi ntar kepanjangan banget haha.
Pertama, masuknya KyuHyun merubah format SuJu yang tadinya project boyband yang akan berganti member secara berkala menjadi boyband yang permanent.
Kedua, awal bergabungnya KyuHyun dengan SuJu kayaknya berat buatnya. Ga langsung diterima sama member lain. Ga punya bed (ya ampuuuun T.T) dan awalnya dia kira bakalan diorbit’in sebagai penyanyi solo ballad ternyata gabung jadi boyband (dan aku yakin dia pasti ga nyangka banget, coba bayangin dari ballad jadi dance, jauh kan..). Setiap kali liat MV SuJu, liat gimana kompaknya dance mereka, saya jadi bertanya-tanya berapa lama waktu yang Kyuhyun abisin buat latihan sampe bisa dance gitu? Seberapa keras dia berusaha? Itu bikin saya melongo dan bilang ‘wow’.
Ketiga, awalnya sang ayah ga setuju Kyuhyun jadi penyanyi. Latar belakang keluarganya dan keinginan sang ayah untuk melihat Kyuhyun jadi lawyer itu wajar. Kyuhyun smart, menurut saya dia jago dalam hal menganalisis (saya Cuma menyimpulkan dari banyak video tentangnya, cara dia bicara dan ucapannya) jadi pas. Tapi, waktu Kyuhyun nyanyi, buat saya efeknya ada sensasi senang denger suaranya (ahahahah, ga nyangka selebay ini, tapi bener sihh coba aja denger sendiri haha). Nah, Kyuhyun ini emang bukan Malin Kundang, jangan kira dia bisa jadi penyanyi karena melawan ayahnya. Kyuhyun tetap kuliah dan juga jadi penyanyi (yang hebat dan bikin bangga ortunya) – win-win solution, kan?
Keempat, Kyuhyun pernah mengalami kecelakaan tahun 2007 yang bikin dia sekarat. Sempat ada di kondisi yang cuma ada dua pilihan: hidup tapi ga bisa nyanyi atau ga terselamatkan sama sekali. Puji Tuhan!!! Yang kita lihat sekarang adalah masih ada Cho KyuHyun yang bernyanyi dengan luar biasa. Dan dia sendiri menanggapi itu semua sebagai suatu berkat Tuhan dan kesempatan kedua yang akan diisi dengan sebaik-baiknya, amat sangat menghargai hidup!
Kelima, Kyuhyun pernah menjawab di UFO Reply fansnya yang hanya minta dibalas dengan ‘.’ Kyuhyun sendiri menjawab bahwa dia tidak mau membalasnya kalau fansnya hanya minta dibalas dengan ‘.’ Karena dia harus punya harapan yang lebih dari itu, lebih dari sekadar ‘.’. Kena banget sama saya, saya sering berharap yang sangat sederhana cuma karena saya takut kecewa dengan harapan saya terlalu tinggi. Menurut saya, Kyuhyun bener. Kita harusnya punya harapan yang tinggi J.
Jadi, itulah kenapa saya suka sekali dengan mereka selain karena bakat menyanyi yang luar biasa, juga karena mereka berdua mencerminkan freedom dan hope, dua hal yang membuat saya merasa lebih baik J

Cho KyuHyun (gambar hasil googling)

Park Jaebeom (gambar hasil googling)

Friday, June 22, 2012

"Isi surat lamaran kerja tidak perlu terlihat terlalu 'mengemis' seolah-olah Anda sangat membutuhkan pekerjaan itu lebih dari apapun di dunia ini bila digabungkan jadi satu, meskipun pada kenyataannya itu benar."


Hihihi, lucu rasanya mengingat isi kalimat di atas. Maksudnya wajar dan masuk akal sih kalo aja itu bukan tertulis di atas lembar jawaban ujian akhir semester saya untuk mata kuliah komunikasi bisnis.
Okeh, saya ngaku udah blank tadi. Sebelum ujian ini, saya udah peras otak habis-habisan, berusaha buat kalimat-kalimat intelek untuk ngejawab soal analisis Manajemen SDM. Bu Prihatin itu (re: dosen Manajemen SDM) perfeksionis abis. Pertanyaannya aja mesti bener-bener dipikirin dulu, kalo jawabannya ga sesuai dengan apa yang ditanya (seringkali terjadi, menurut pengakuan beliau) yah, jadi sampahlah lembar jawabannya T.T
Jadi, harap maklum ya Bu Muly Kata (dosen Komunikasi Bisnis). Saya senang bisa jadi salah satu mahasiswi Ibu, tapi saya lebih senang lagi kalo kita ga jumpa lagi untuk mata kuliah yang sama :)

-Novia-

Monday, May 14, 2012

Dear someone

Kenapa sih kamu suka nyela orang? Semua orang juga pasti punya kekurangan, termasuk kamu.
Ga ada yang sempurna, termasuk kamu.
Omongan kamu ga enak didengar. Nyampah. Apa cuma itu yang bisa kamu pikirin? Kalo gitu kepala kamu isinya sampah semua dong ya?
Bilang si ini begini, si itu begitu, ga begini, ga begitu, ga asik, ga gaul, kuper, blah..blah.. blah...
Hey, don't you have even a mirror at home? Look at yours first, give comment to others then.
Do it if you think you are better than them, ok?!  :)

-Novia-

Sunday, May 06, 2012

Save Place

(4) Facebook
Aku membayangkan suatu tempat seperti ini. Tempat dimana aku bisa melihat banyak, tapi tidak terlihat. Tidak kasat mata oleh siapapun, hanya mendengar.

Alone and Lonely

Menina Imperfeita ...

Sendirian: cuma aku dan buku bacaanku. Tidak ada yang bersilang, tidak saling bersitegang.
-Novia-

Monday, March 12, 2012

Busy Day, Tired Body And I Miss Friday Already




It's Monday.
Kuliah hari ini berakhir jam sepuluh. Dan saya tiba di rumah pukul 18.30. Busy day!
Pulang kuliah tadi saya dan teman-teman melancong ke titi gantung, tempat jual beli buku dari yang murah sampe mahal banget, dan dari yang asli sampe copyan jelek yang tak seberapa. Hasilnya: NIHIL! Buku yang dicari gak ada, kalo pun ada harganya ga sesuai kantong. Yak maklum anak kost, agak perhitungan soal duit, apalagi buat beli buku jilid satu yang cuma di pake tiga bulan sampe mid semester seharga Rp 160.000.....!! Ah!!

Omong-omong pagi ini Yo balik ke Jakarta. Sedikit merasa bersalah karena ga sempat ketemu. Kurang lebih tiga minggu dia di Binjai, tapi ga ada waktu ketemuan.. I'll miss you, Yo. Take care yaaa..


Anyway, di Binjai ada komunitas Stand Up Comedy loh, baru dibentuk... Dan sabtu ini bakalan ada Open Mic perdana. Diajakin nonton sama temen yang suka banget Stand Up Comedy, well sebenernya bukan diajakin nonton aja, tapi diajak jadi comic juga, huuuuhh don't you know me? :D I definitely cannot do that!
Saya termasuk penyuka Stand Up Comedy, tapi jelas ga pernah membayangkan untuk jadi comic..
Sabtu ini di Pondok Jati Resto, rencananya jam dua siang Open Mic Perdana Stand Up Comedy Binjai bakal digelar (cieeee...)  Aku memikirkan tentang apa yang akan kukatakan pada Bapak.
Minta izin pergi ke luar pada Bapak ga bisa sekedar: "Pak, aku keluar bentar ya, ama temen."
Jawabannya pasti begini: "Kemana? Ngapain? Sama siapa? Ga usah lah pergi-pergi kalo ga jelas"
Sebenernya sih jelas-jelas aja, cuma aku ga berani bilang kalo bakalan pergi ke situ.
Pergi ke Mall ama nonton di bioskop aja udah hina banget di mata Bapak, apalagi kalo aku bilang ke Cafe??? --> Matek la!!

Tolong skip selasa, rabu, dan kamis, besok langsung jumat aja yahh... :D

Saturday, March 10, 2012

Because He's Jay Park

Park Jaebeom a.k.a Jay Park, ex-leader 2PM yang sekarang bersolo karier baru aja ngeluarin MV terbarunya. Saya share disini karena saya sukaaaa banget sama semua bakatnya, suaranya, karakternya dan orangnya, hahaha..
Baru-baru ini saya ubek-ubek informasi tentang si Oppa ini...
Dan wow, keluarnya Jay Park dari JYP Entertainment ini bisa dibilang 'berita banget'.


MV dari sini

Judulnya 'Know Your Name'. Yang saya upload diatas versi akustiknya. Ada beberapa MV lagi yang udah dikeluarin Jaebeom Oppa ini, semuanya bagus-bagusssss, apalagi yang 'Girl friend'.

Sunday, March 04, 2012

Bahagia Itu Tidak Menyakiti Diri Sendiri dan Orang Lain


"Bahagia itu tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain" -Merry Riana-

Kutipan di atas adalah tweet mbak Merry Riana, seorang motivator (kebetulan saya follow twitter beliau) sekaligus pengusaha yang sukses. Saya tertarik dengan kisah hidupnya. Hal yang paling saya kagumi adalah bahwa beliau tidak menyerah saat gagal, kebalikan dari saya yang dulu rasanya pengen ditelan bumi aja kalo gagal huhuhuhu..

Setelah divisualisasikan lewat pikiran, oh iya bener, saya ngerti 'bahagia itu tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain'. Lalu saya mengingat-ingat kapan saya pernah membuat keputusan yang tidak menyakiti diri sendiri dan juga tidak menyakiti orang lain. Jawabannya: almost NEVER! 

Karena tidak menyakiti diri sendiri maupun orang lain adalah situasi yang hampir mustahil bisa saya ciptakan.
Tapi saya bahagia, meskipun bahagia buat saya adalah tidak mengingat apa yang membuat saya tidak bahagia. Begitu pun saya bahagia :))


gambar dari tumblr

Friday, February 24, 2012

Swear It Again


I'm never gonna say goodbye
Cos I never wanna see you cry
I swore to you my love would remain
And I swear it all over again and I
I'm never gonna treat you bad
Cos I never wanna see you sad
I swore to share your joy and your pain
And I swear it all over again

The more I know of you is the more I know I love you
And the more that I'm sure I want you forever and ever more
The more that you love me, the more that I know
Oh that I'm never gonna let you go
Gotta let you know that I


Wednesday, February 22, 2012

Sawah, Niatnya Mau Puitis, Jadinya Malah Begini


hey, kamu.
kamu yang aku suka.
aku berharap kamu seperti sawah di desa
hijau, teduh, dan amat berharga.

kamu..
kamu akan tetap menghasilkan padi, walaupun Indonesia ga mengalami
pertumbuhan ekonomi..
kamu akan tetap menguning walau Indonesia menghadapi resesi ekonomi..
kamu sawah,
kamu sektor pertanian yang keliatan kecil
tapi berdampak besar
kamu bisa bertahan saat yang lain jatuh..
kamu sawah..
kamu jadi sawah-ku saja :)

Tuesday, February 21, 2012

It's me and that's you


Sometimes I  wonder what people think about me. I'm not good enough, I know that, at least I admit it honestly :)

Wednesday, February 15, 2012

This Is What Love Is (Part 2)

Ini dia lanjutan fakta-fakta cinta
Cek yuk, siapa tahu sama ama kisah kita :))
Cinta mengubah semua hati yang keras menjadi lembut (Roma 8:6).

Kebersamaan menguatkan cinta (Filipi 1:7).

Ketidakhadiran mempertajam cinta (2 Timotius 1:4).

Cinta adalah apa yang telah kita alami bersama dengan seseorang (Kisah Para Rasul 20:31-32).

Hargailah kebaikannya. Jangan terlalu melihat kesalahan-kesalahannya (Kidung Agung 5:16).

Bagaimana aku dapat mencintaimu? Izinkan aku melakukan banyak hal untuk menunjukkan cintaku (Hosea 3:1).

Pertahankan hal-hal yang sudah disetujui bersama dan rundingkan hal-hal yang dapat dikompromikan (Filipi 2:4).

Cinta bukan hanya saling memandang satu sama lain, namun bersama-sama melihat pada satu tujuan (Kisah Para Rasul 2:44-45).

Cinta memenuhi dan menyelesaikan banyak hal ketika salah satu dari pasangan tidak berdaya dan tidak berpengharapan (Pengkhotbah 4:10).

Tidak ada satu bagianpun yang ada padamu yang tidak kuingat, dan tidak kuinginkan (Kidung Agung 5:2).

Tidak ada hubungan yang tidak bermasalah (Pengkhotbah 7:29).

Cinta berani mengambil risiko untuk melihat impian pasangan menjadi kenyataan (1 Petrus 3:6).

Kita dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi (Amsal 20:22).

Cinta memerintah tanpa pedang. Cinta mengikat tanpa tali (2 Korintus  3:17).

Anda tidak bisa membuat saya berduka bila saya memiliki cinta (Roma 8:1-2).

Tidak ada yang kalah atau menang dalam suatu konflik, tetapi itu akan menjadi terobosan baru menuju pengertian yang lebih baik satu sama lain (Roma 13:10).

“Aku mencintaimu”. Itu berarti: “kamu, kamu,kamu dan hanya kamu seorang.” (1Ptr. 3:7).

Pernikahan bagaikan proses pembedahan karena sifat ingin dipuji dari seorang wanita dan sifat mementingkan diri sendiri dari seorang pria diambil tanpa memakai obat bius (1 Korintus 13:5).

Hubungan kasih adalah petualangan menuju keintiman, sedangkan keintiman adalah keterbukaan seseorang terhadap yang lain (Roma 12:9).

Tujuan suatu hubungan bukan untuk mempunyai pikiran yang sama, tetapi bagaimana supaya berpikir secara bersama-sama (Efesus 4:3).


Hubungan yang sukses membutuhkan jatuh cinta berulang kali kepada orang yang sama. (1 Petrus 1:22).


Monday, February 13, 2012

Terompet 26


It's amazing time when we just walked in together in this silent sunny day.
Looked each other then smiled.
"Tinggal dimana?", tanyanya sembari berjalan disisi kananku.
Aku benci pertanyaan menyelidik. Tapi kali ini dengan senang hati kujawab, "Jalan Terompet".
"Bunda boru apa?", aku tidak habis pikir kenapa ia berpikir ada panggilan 'bunda' di rumahku. Ayolah, ini Medan, Bung, hampir mustahil kau menemukan seorang anak yang memanggil ibunya dengan sebutan 'bunda'.
But, it's ok. I don't wanna debate you right now.
"Boru Panggabean, Bang", kujawab seadanya dengan sedikit senyum.
"Kau kelihatan agak beda dari orang Batak umumnya", well, ini bukan pertanyaan kan?
Tapi kujelaskan saja bahwa ibuku adalah campuran Batak dan Jawa, dan sepertinya tidak ada satu pun dari keduanya yang menonjol dalam diriku. Jadi wajar saja kalau orang-orang tidak bisa langsung mengenaliku sebagai gadis Batak.

"Terompet berapa?" ia melanjutkan pertanyaan tempat tinggal lagi. Ugh, kenapa kamu ingin tahu lebih dari sekadar 'Jalan Terompet'?
"Memangnya ada berapa Jalan Terompet disini, Bang?", asal saja kujawab dengan pertanyaan konyol.
"Maksudnya nomor berapa, dek?". Kali ini aku menahan tawa, dan semakin sulit saat kulihat ekspresi wajahnya yang tak menduga jawabanku seperti itu.
"Oh. Dua enam", balasku singkat, masih berusaha menahan tawa yang hendak meledak. Sesuatu di wajahnya meyakinkanku bahwa ia bingung dengan sikapku.

Well, maybe you can melt every girl's heart you ever met, but you can't do this on me. Even if it works, I won't let you know that you win.


"Jadi kenapa selalu pulang setiap minggu?"
Aku suka Binjai, aku suka pepohonannya, aku suka keramaiannya yang sunyi (sangat cocok denganku), aku suka penghuninya, aku suka semuanya, bahkan aku suka aroma debunya. 


"Karena aku suka", hanya ini jawaban yang terlontar dari semua alasan yang mampu kupikirkan sebelumnya. Aku yakin meskipun kukatakan semua hal yang kusuka dari kota kelahiranku itu, ia tidak akan cukup mengerti sampai ia sendiri melihat Binjai-ku.

Hening beberapa saat.

"Kamu anak bungsu?", aku yakin dia bertanya karena mengira seseorang seperti aku seharusnya adalah anak bungsu yang manja dan tidak bisa apa-apa.
Lega mengetahui arah pembicaraan ini, kujawab sekenanya meski sedikit lebih dari pertanyaannya yang terlontar, "Nggak. Disini sekalian part time, jadi private teacher".
"Oh, baguslah. Udah terpikir ke arah situ. Bisa mandiri", katanya sembari tersenyum puas ke arahku, dan kubalas senyumnya kemudian ia buru-buru memalingkan wajah ke depan. Tentu saja ia tidak sempat melihat ekspresi geli di wajahku.
Aku merasa dia sama kikuknya denganku atau ini hanya perasaanku saja?
"Hahaha, ya". Senang rasanya bisa menjawab pertanyaan yang bahkan tidak kau lontarkan, Bang.

Kami tiba di depan sebuah rumah model minimalis yang cukup asri dengan pohon cemara yang rindang di halaman mini tepat di depan teras rumah. Di tembok pagar rumah itu tertulis angka 26 dengan warna emas.
Lalu tiba-tiba perjalanan ini terasa terlalu singkat. Sebelumnya aku merasa kost-anku terlalu jauh dari kampus, dan sekarang untuk sesaat aku berharap kost-an ini bahkan lebih jauh dari Terompet 26. Aku sempat berpikir seharusnya waktu berhenti beberapa menit lagi. Izinkan aku berjalan disampingnya beberapa saat lagi, izinkan aku merekam moment ini lebih lama, agar tidak ada bagian yang terlupa saat aku ingin memutarnya kembali.

"Disini?", pertanyaannya lebih kedengaran seperti 'pemberitahuan bahwa kami telah sampai'.
"Ya", sahutku masih dengan senyum, namun kali ini senyum yang dipaksakan karena aku sedikit kesal menyadari bahwa kami telah sampai (terlalu cepat).
Sejujurnya aku juga takut kapasitas bicaraku yang minim membuatnya berpikir aku tidak menyukainya, jadi sebisa mungkin aku melemparkan senyum yang tulus.

"Kalau gitu, aku duluan, Bang", tambahku sekadar berpamitan.
Tiba-tiba aku teringat bahwa aku belum berterima kasih padanya.


"Mmm, makasi buat bantuannya tadi, Bang", sambungku pelan ketika ia sudah berjalan beberapa langkah dari rumah, tidak berharap ia mendengar, hanya berusaha melegakan perasaanku yang merasa tidak enak karena sudah diberi bantuan secara cuma-cuma.
"Ya, sama-sama", ia memalingkan wajahnya ke belakang, ke arahku sambil tersenyum.
Oh, ia masih mendengarku. 

This Is What Love Is (Part 1)


Akhirnya, saya bisa bilang: I know what love is :))
Nih, ada tiga puluh tujuh fakta cinta:


Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (1 Timotius 2:9-10).

Cinta adalah suatu wujud keinginan; dalam niat dan tindakan (1Yohanes 3:18).

Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Korintus 13:3).

Rumus untuk mencapai hubungan yang sukses: Perlakukan semua bencana seperti masalah sepele, tetapi jangan pernah memperlakukan masalah sepele seperti sebuah bencana (Filipi 4:4-6).

Tidak ada yang dapat mengimbangi besarnya nilai kenangan bersama: terutama kenangan melalui masa sulit bersama (2 Timotius 1:2-3).

Cinta selalu percaya akan adanya mukjizat (Roma 8:28).

Cinta membuat segala sesuatu menjadi lebih ringan (Matius 11:28).

Ketika cinta harus menanggung sesuatu, ia tidak akan dianggap sebagai beban (Matius 11:30).

Cinta memberikan segala-galanya dengan tidak mengharapkan balasan (Yohanes 3:16).

Cinta kekanak-kanakan berkata: “Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu.” Cinta dewasa berkata: “Aku membutuhkanmu karena aku mecintaimu.” (1 Yohanes 3:16).

Cinta yang benar patut diperjuangkan dengan mempertaruhkan semua yang ada untuk mendapatkannya (1 Yohanes 3:1).

Setiap pemberian terlihat indah di dalam cinta (2 Korintus 8:12).

Keuntungan cinta pada pandangan pertama adalah memperlambat pandangan yang kedua (Roma 5:8).

Cinta adalah satu-satunya emosi yang memasukkan kebahagiaan orang lain dalam mimpinya (Yohanes 14:1-3).

Cinta adalah satu-satunya usaha yang sangat boros: meskipun cinta itu diberikan, dibuang, disebarkan, dikosongkan dari perbendaharaan kata, kita akan memiliki lebih banyak dari semula. (Lukas 6:38).

Untuk mencintai seseorang, kita hanya dapat megharapkan kebaikan baginya. (1 Korintus 10:24).


Love is bla...bla...bla...

Saya tidak tahu bagaimana beberapa orang bisa mendeskripsikan cinta. Buat saya cinta ga bisa dijelaskan dengan kata. Buktinya saya telah mengedit artikel tentang cinta untuk buletin di kampus berkali-kali. Kenaapaaa oh, kenapa.. Mungkin cuma saya yang kesulitan meng-kata-kata-i cinta. Tapi benar, saya lebih setuju dengan 'show your love' daripada 'say your love'. Jadi bagaimana, love is ... ?

*Novia -.-

Thursday, February 09, 2012

TERBANGUN



Waktu berlalu. Bahkan saat rasanya mustahil, waktu tetap terus berjalan. Bahkan di saat setiap detik pergerakan jarum jam terasa menyakitkan, bagaikan denyut nadi di balik luka memar. Waktu seakan berlalu di jalan yang tidak rata, bergejolak dan diseret-seret, namun terus berjalan. Bahkan bagiku.
-New Moon-

Monday, February 06, 2012

New Moon - The New One Is Not Always Better Than The Old. Remember That, Bells!


        Malam ini karena terserang 'gagal ngantuk' - menolak disebut pengidap insomnia - saya putuskan untuk menonton salah satu film koleksi saya, dan pilihan jatuh pada Twilight Saga: New Moon. New Moon adalah seri kedua dari Twilight Saga, seri yang paling saya suka sekaligus paling tidak saya sukai. Lho kok?

        New Moon sendiri berkisah tentang kekosongan hati Bella Swan (diperankan oleh Kristen Stewart) yang ditinggal kekasihnya, Edward Cullen (seorang vampir-diperankan oleh Robert Pattinson)). Edward memutuskan untuk pergi meninggalkan Bella karena ia merasa dirinya terlalu banyak menjerumuskan Bella ke dalam bahaya. Edward yakin bahwa jika ia tak berada di dekat Bella, hidup Bella akan lebih 'normal' (walaupun saya yakin ga ada yang normal disini, haha). It's kind a good idea in bad way, eh? Ditinggal Edward, Bella depresi berat. Dalam novelnya sendiri Bella digambarkan seperti mayat hidup di tengah-tengah kepedihan hatinya. Inilah bagian yang membuat saya sangat suka New Moon. Dari semua seri Twilight Saga, New Moon menampilkan 'Edward yang seharusnya' menurut saya. Kenapa? Dengan setting waktu zaman modern ini, satu-satunya tindakan masuk akal dari kisah cinta semacam ini adalah 'berpisah' (walaupun sebenarnya saya berharap Bella yang meninggalkan Edward, jadi saya bisa langsung menyambar Edward, lhooo?).

        Kemudian muncul Jacob Black (werewolf-diperankan oleh Taylor Lautner), putra dari sahabat ayah Bella, yang dalam seri pertama Twilight kalah pamor dengan Edward (ya iyalah, dari awal Edward muncul udah kaya' Prince Charming yang maskulin wow..wow..wow.. Nah, Bang Jake ini muncul dengan rambut gondrong urakannya). Singkat cerita Bella akrab dengan Jacob dan merasa sedikit lebih baik berkat Jacob. Bella juga kelihatan sedikit egois disini. Bayangin aja, Bella ga bisa nerima Jacob yang jelas-jelas cinta sama dia dengan alasan belum bisa melupakan Edward, tapi ga mau melepaskan Jacob sebagai 'teman dekat'. It hurts Jacob so much, I guess. Nah, bagian ini bikin saya gakkkk suka seri ini. Jacob! Awalnya saya kira peran Jacob-lah yang menimbulkan ketidaksukaan saya: menjadi orang ketiga ditengah-tengah pasangan yang tepat (meskipun Jacob bukan penyebab Edward meninggalkan Bella). Keberadaan Jacob di samping Bella itu menyebalkan. Pasangan yang tepat untuk Bella adalah Edward, there's no doubt. Bella ga boleh sama Jacob (kasihan Edward, dong). Daaaaaan, setelah menonton seri ketiga Twilight Saga: Eclipse, saya baru nyadar kenapa saya tidak menyukai Jacob. Alasannya ya karena saya kasihan juga sama Jacob. Dalam pikiran saya udah jelas Bella bakal sama Edward, sekeras apapun usaha Jacob menarik Bella, tetep aja Bella will be with Edward. Melihat usaha keras Jake untuk meraih hati Bella itu lah yang bikin saya pengen teriak ke Jake, nyadarin dia kalo usahanya itu sia-sia, mending ga usah dilanjutin lagi karena akibatnya akan semakin melukai hatinya sendiri. Jake baik, hanya yang paling tepat untuk Bella adalah Edward, bukan Jake.

        Ceritanya berlanjut dengan miscommunication yang menyebabkan Edward pengen bunuh diri karena mengira Bella telah meninggal (look at his superrr big love, guys!). Kemudian Bella dan Alice Cullen (adik Edward) pergi ke Italia untuk mencegah Edward bunuh diri sampai berurusan dengan Volturi. Endingnya? Sudah pada tau dong ya...

        Personally, saya ga suka cerita yang akhirnya sad ending, apalagi cerita yang berakhir tokoh utamanya meninggal. Alasannya simple aja, karena saya berharap hidup saya seperti itu, happily ever after, meskipun mustahil, bahwa jika saya diberi kesempatan untuk menskenariokan hidup saya, seseorang atau siapapun, saya pasti akan memilihkan takdir hidup yang menyenangkan, tidak peduli betapa sulitnya suatu perjalanan kisah hidupnya, tapi pada satu titik saya berharap tokoh-tokoh itu (meskipun fiksi) merasa dipilihkan takdir yang baik oleh penulisnya. Sekian saja.

If it's about my soul. Take it. I don't care. I don't want it without you - Bella Swan


        Salam supel dari Novia :)

Saturday, January 28, 2012

Aku Mencintai Rasa

 Aku mencintai rasa. Karenanya kau menggunakan semua pancaindera. Aku mencintai rasa karena dengan aromanya aku mampu bernafas, dengan lukisannya aku dapat melihat, dengan suaranya aku bisa mendengar, kau percaya itu? Aku, ya.
        Meski kadang rasa membawamu dengan egois ke tempat yang tinggi dan sangat bagus bahkan melebihi harapanmu. Lalu tiba-tiba hitam. Kau mati rasa. Salah siapa? Jangan tanya! Sudah rasakan yang manis kenapa tidak mau rasa yang lain???
        Dengan cara yang egois rasa membawamu menjadi egois.

Thursday, January 26, 2012

Saya Menguji Dosen :D

Buseeet, ini baru aja nyampe rumah, buka netbook, cek pulsa modem, pasang paket internet dan posting something.
Something ini saya beri judul "Saya Menguji Dosen". Lah, kok bisa? Emang pinteran saya apa? Belagu amat mau nguji dosen. Woopsss, slow dulu (tarik napas panjang)...
Jadi, ujian Psikologi Manajemen hari ini, yang soalnya CUMA lima itu: JAWABAN SAYA NGARANG SEMUA!! :(
Jadi jelas aja sekarang waktunya menguji Bapak dosen ini, menurut gosip yang beredar si Bapak ini ga pelit nilai. We'll see gimana nilai saya ntar. Kalo ga dapat C, saya janji mau bilang sama temen-temen saya kalo Bapak dosen ini SUPEERRRRR BAIK titik

*Salam supel dari Novia :))

Wednesday, January 25, 2012

Try: 'Sit and Think' like Tolkien did

I Sit and Think – J. R. R. Tolkien

I sit beside the fire and think
of all that I have seen,
of meadow-flowers and butterflies
in summers that have been;

Of yellow leaves and gossamer
in autumns that there were,
with morning mist and silver sun
and wind upon my hair.


I sit beside the fire and think
of how the world will be
when winter comes without a spring
that I shall never see.

For still there are so many things
that I have never seen:
in every wood in every spring
there is a different green.


I sit beside the fire and think
of people long ago,
and people who will see a world
that I shall never know.


But all the while I sit and think
of times there were before,
I listen for returning feet
and voices at the door.

Kamu Ga Bisa UAS Kalo Masih Tergila-gila dengan Ini, Nov!

 
 Yeah, besok masih UAS. Dan aku masih aja berselancar di dunia cyber ini tanpa persiapan sedikitpun buat ujian Psikologi Manajemen besok (Kalo besok gagal? No. Aku yakin si bapak dosen yang baik hati ini ga mau liat aku gagal, haha). Leave it at that!
Dan hasil browsing-browsing hari ini adalah: nemu blog-blog menarik :)
Kaya'nya aku bener-benar suka nge-blog sekarang. Happy blogging, nov!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...