Friday, February 24, 2012

Swear It Again


I'm never gonna say goodbye
Cos I never wanna see you cry
I swore to you my love would remain
And I swear it all over again and I
I'm never gonna treat you bad
Cos I never wanna see you sad
I swore to share your joy and your pain
And I swear it all over again

The more I know of you is the more I know I love you
And the more that I'm sure I want you forever and ever more
The more that you love me, the more that I know
Oh that I'm never gonna let you go
Gotta let you know that I


Wednesday, February 22, 2012

Sawah, Niatnya Mau Puitis, Jadinya Malah Begini


hey, kamu.
kamu yang aku suka.
aku berharap kamu seperti sawah di desa
hijau, teduh, dan amat berharga.

kamu..
kamu akan tetap menghasilkan padi, walaupun Indonesia ga mengalami
pertumbuhan ekonomi..
kamu akan tetap menguning walau Indonesia menghadapi resesi ekonomi..
kamu sawah,
kamu sektor pertanian yang keliatan kecil
tapi berdampak besar
kamu bisa bertahan saat yang lain jatuh..
kamu sawah..
kamu jadi sawah-ku saja :)

Tuesday, February 21, 2012

It's me and that's you


Sometimes I  wonder what people think about me. I'm not good enough, I know that, at least I admit it honestly :)

Wednesday, February 15, 2012

This Is What Love Is (Part 2)

Ini dia lanjutan fakta-fakta cinta
Cek yuk, siapa tahu sama ama kisah kita :))
Cinta mengubah semua hati yang keras menjadi lembut (Roma 8:6).

Kebersamaan menguatkan cinta (Filipi 1:7).

Ketidakhadiran mempertajam cinta (2 Timotius 1:4).

Cinta adalah apa yang telah kita alami bersama dengan seseorang (Kisah Para Rasul 20:31-32).

Hargailah kebaikannya. Jangan terlalu melihat kesalahan-kesalahannya (Kidung Agung 5:16).

Bagaimana aku dapat mencintaimu? Izinkan aku melakukan banyak hal untuk menunjukkan cintaku (Hosea 3:1).

Pertahankan hal-hal yang sudah disetujui bersama dan rundingkan hal-hal yang dapat dikompromikan (Filipi 2:4).

Cinta bukan hanya saling memandang satu sama lain, namun bersama-sama melihat pada satu tujuan (Kisah Para Rasul 2:44-45).

Cinta memenuhi dan menyelesaikan banyak hal ketika salah satu dari pasangan tidak berdaya dan tidak berpengharapan (Pengkhotbah 4:10).

Tidak ada satu bagianpun yang ada padamu yang tidak kuingat, dan tidak kuinginkan (Kidung Agung 5:2).

Tidak ada hubungan yang tidak bermasalah (Pengkhotbah 7:29).

Cinta berani mengambil risiko untuk melihat impian pasangan menjadi kenyataan (1 Petrus 3:6).

Kita dapat memberi tanpa mengasihi, tetapi kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi (Amsal 20:22).

Cinta memerintah tanpa pedang. Cinta mengikat tanpa tali (2 Korintus  3:17).

Anda tidak bisa membuat saya berduka bila saya memiliki cinta (Roma 8:1-2).

Tidak ada yang kalah atau menang dalam suatu konflik, tetapi itu akan menjadi terobosan baru menuju pengertian yang lebih baik satu sama lain (Roma 13:10).

“Aku mencintaimu”. Itu berarti: “kamu, kamu,kamu dan hanya kamu seorang.” (1Ptr. 3:7).

Pernikahan bagaikan proses pembedahan karena sifat ingin dipuji dari seorang wanita dan sifat mementingkan diri sendiri dari seorang pria diambil tanpa memakai obat bius (1 Korintus 13:5).

Hubungan kasih adalah petualangan menuju keintiman, sedangkan keintiman adalah keterbukaan seseorang terhadap yang lain (Roma 12:9).

Tujuan suatu hubungan bukan untuk mempunyai pikiran yang sama, tetapi bagaimana supaya berpikir secara bersama-sama (Efesus 4:3).


Hubungan yang sukses membutuhkan jatuh cinta berulang kali kepada orang yang sama. (1 Petrus 1:22).


Monday, February 13, 2012

Terompet 26


It's amazing time when we just walked in together in this silent sunny day.
Looked each other then smiled.
"Tinggal dimana?", tanyanya sembari berjalan disisi kananku.
Aku benci pertanyaan menyelidik. Tapi kali ini dengan senang hati kujawab, "Jalan Terompet".
"Bunda boru apa?", aku tidak habis pikir kenapa ia berpikir ada panggilan 'bunda' di rumahku. Ayolah, ini Medan, Bung, hampir mustahil kau menemukan seorang anak yang memanggil ibunya dengan sebutan 'bunda'.
But, it's ok. I don't wanna debate you right now.
"Boru Panggabean, Bang", kujawab seadanya dengan sedikit senyum.
"Kau kelihatan agak beda dari orang Batak umumnya", well, ini bukan pertanyaan kan?
Tapi kujelaskan saja bahwa ibuku adalah campuran Batak dan Jawa, dan sepertinya tidak ada satu pun dari keduanya yang menonjol dalam diriku. Jadi wajar saja kalau orang-orang tidak bisa langsung mengenaliku sebagai gadis Batak.

"Terompet berapa?" ia melanjutkan pertanyaan tempat tinggal lagi. Ugh, kenapa kamu ingin tahu lebih dari sekadar 'Jalan Terompet'?
"Memangnya ada berapa Jalan Terompet disini, Bang?", asal saja kujawab dengan pertanyaan konyol.
"Maksudnya nomor berapa, dek?". Kali ini aku menahan tawa, dan semakin sulit saat kulihat ekspresi wajahnya yang tak menduga jawabanku seperti itu.
"Oh. Dua enam", balasku singkat, masih berusaha menahan tawa yang hendak meledak. Sesuatu di wajahnya meyakinkanku bahwa ia bingung dengan sikapku.

Well, maybe you can melt every girl's heart you ever met, but you can't do this on me. Even if it works, I won't let you know that you win.


"Jadi kenapa selalu pulang setiap minggu?"
Aku suka Binjai, aku suka pepohonannya, aku suka keramaiannya yang sunyi (sangat cocok denganku), aku suka penghuninya, aku suka semuanya, bahkan aku suka aroma debunya. 


"Karena aku suka", hanya ini jawaban yang terlontar dari semua alasan yang mampu kupikirkan sebelumnya. Aku yakin meskipun kukatakan semua hal yang kusuka dari kota kelahiranku itu, ia tidak akan cukup mengerti sampai ia sendiri melihat Binjai-ku.

Hening beberapa saat.

"Kamu anak bungsu?", aku yakin dia bertanya karena mengira seseorang seperti aku seharusnya adalah anak bungsu yang manja dan tidak bisa apa-apa.
Lega mengetahui arah pembicaraan ini, kujawab sekenanya meski sedikit lebih dari pertanyaannya yang terlontar, "Nggak. Disini sekalian part time, jadi private teacher".
"Oh, baguslah. Udah terpikir ke arah situ. Bisa mandiri", katanya sembari tersenyum puas ke arahku, dan kubalas senyumnya kemudian ia buru-buru memalingkan wajah ke depan. Tentu saja ia tidak sempat melihat ekspresi geli di wajahku.
Aku merasa dia sama kikuknya denganku atau ini hanya perasaanku saja?
"Hahaha, ya". Senang rasanya bisa menjawab pertanyaan yang bahkan tidak kau lontarkan, Bang.

Kami tiba di depan sebuah rumah model minimalis yang cukup asri dengan pohon cemara yang rindang di halaman mini tepat di depan teras rumah. Di tembok pagar rumah itu tertulis angka 26 dengan warna emas.
Lalu tiba-tiba perjalanan ini terasa terlalu singkat. Sebelumnya aku merasa kost-anku terlalu jauh dari kampus, dan sekarang untuk sesaat aku berharap kost-an ini bahkan lebih jauh dari Terompet 26. Aku sempat berpikir seharusnya waktu berhenti beberapa menit lagi. Izinkan aku berjalan disampingnya beberapa saat lagi, izinkan aku merekam moment ini lebih lama, agar tidak ada bagian yang terlupa saat aku ingin memutarnya kembali.

"Disini?", pertanyaannya lebih kedengaran seperti 'pemberitahuan bahwa kami telah sampai'.
"Ya", sahutku masih dengan senyum, namun kali ini senyum yang dipaksakan karena aku sedikit kesal menyadari bahwa kami telah sampai (terlalu cepat).
Sejujurnya aku juga takut kapasitas bicaraku yang minim membuatnya berpikir aku tidak menyukainya, jadi sebisa mungkin aku melemparkan senyum yang tulus.

"Kalau gitu, aku duluan, Bang", tambahku sekadar berpamitan.
Tiba-tiba aku teringat bahwa aku belum berterima kasih padanya.


"Mmm, makasi buat bantuannya tadi, Bang", sambungku pelan ketika ia sudah berjalan beberapa langkah dari rumah, tidak berharap ia mendengar, hanya berusaha melegakan perasaanku yang merasa tidak enak karena sudah diberi bantuan secara cuma-cuma.
"Ya, sama-sama", ia memalingkan wajahnya ke belakang, ke arahku sambil tersenyum.
Oh, ia masih mendengarku. 

This Is What Love Is (Part 1)


Akhirnya, saya bisa bilang: I know what love is :))
Nih, ada tiga puluh tujuh fakta cinta:


Cinta adalah pencipta keindahan terhebat (1 Timotius 2:9-10).

Cinta adalah suatu wujud keinginan; dalam niat dan tindakan (1Yohanes 3:18).

Cinta harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Korintus 13:3).

Rumus untuk mencapai hubungan yang sukses: Perlakukan semua bencana seperti masalah sepele, tetapi jangan pernah memperlakukan masalah sepele seperti sebuah bencana (Filipi 4:4-6).

Tidak ada yang dapat mengimbangi besarnya nilai kenangan bersama: terutama kenangan melalui masa sulit bersama (2 Timotius 1:2-3).

Cinta selalu percaya akan adanya mukjizat (Roma 8:28).

Cinta membuat segala sesuatu menjadi lebih ringan (Matius 11:28).

Ketika cinta harus menanggung sesuatu, ia tidak akan dianggap sebagai beban (Matius 11:30).

Cinta memberikan segala-galanya dengan tidak mengharapkan balasan (Yohanes 3:16).

Cinta kekanak-kanakan berkata: “Aku mencintaimu karena aku membutuhkanmu.” Cinta dewasa berkata: “Aku membutuhkanmu karena aku mecintaimu.” (1 Yohanes 3:16).

Cinta yang benar patut diperjuangkan dengan mempertaruhkan semua yang ada untuk mendapatkannya (1 Yohanes 3:1).

Setiap pemberian terlihat indah di dalam cinta (2 Korintus 8:12).

Keuntungan cinta pada pandangan pertama adalah memperlambat pandangan yang kedua (Roma 5:8).

Cinta adalah satu-satunya emosi yang memasukkan kebahagiaan orang lain dalam mimpinya (Yohanes 14:1-3).

Cinta adalah satu-satunya usaha yang sangat boros: meskipun cinta itu diberikan, dibuang, disebarkan, dikosongkan dari perbendaharaan kata, kita akan memiliki lebih banyak dari semula. (Lukas 6:38).

Untuk mencintai seseorang, kita hanya dapat megharapkan kebaikan baginya. (1 Korintus 10:24).


Love is bla...bla...bla...

Saya tidak tahu bagaimana beberapa orang bisa mendeskripsikan cinta. Buat saya cinta ga bisa dijelaskan dengan kata. Buktinya saya telah mengedit artikel tentang cinta untuk buletin di kampus berkali-kali. Kenaapaaa oh, kenapa.. Mungkin cuma saya yang kesulitan meng-kata-kata-i cinta. Tapi benar, saya lebih setuju dengan 'show your love' daripada 'say your love'. Jadi bagaimana, love is ... ?

*Novia -.-

Thursday, February 09, 2012

TERBANGUN



Waktu berlalu. Bahkan saat rasanya mustahil, waktu tetap terus berjalan. Bahkan di saat setiap detik pergerakan jarum jam terasa menyakitkan, bagaikan denyut nadi di balik luka memar. Waktu seakan berlalu di jalan yang tidak rata, bergejolak dan diseret-seret, namun terus berjalan. Bahkan bagiku.
-New Moon-

Monday, February 06, 2012

New Moon - The New One Is Not Always Better Than The Old. Remember That, Bells!


        Malam ini karena terserang 'gagal ngantuk' - menolak disebut pengidap insomnia - saya putuskan untuk menonton salah satu film koleksi saya, dan pilihan jatuh pada Twilight Saga: New Moon. New Moon adalah seri kedua dari Twilight Saga, seri yang paling saya suka sekaligus paling tidak saya sukai. Lho kok?

        New Moon sendiri berkisah tentang kekosongan hati Bella Swan (diperankan oleh Kristen Stewart) yang ditinggal kekasihnya, Edward Cullen (seorang vampir-diperankan oleh Robert Pattinson)). Edward memutuskan untuk pergi meninggalkan Bella karena ia merasa dirinya terlalu banyak menjerumuskan Bella ke dalam bahaya. Edward yakin bahwa jika ia tak berada di dekat Bella, hidup Bella akan lebih 'normal' (walaupun saya yakin ga ada yang normal disini, haha). It's kind a good idea in bad way, eh? Ditinggal Edward, Bella depresi berat. Dalam novelnya sendiri Bella digambarkan seperti mayat hidup di tengah-tengah kepedihan hatinya. Inilah bagian yang membuat saya sangat suka New Moon. Dari semua seri Twilight Saga, New Moon menampilkan 'Edward yang seharusnya' menurut saya. Kenapa? Dengan setting waktu zaman modern ini, satu-satunya tindakan masuk akal dari kisah cinta semacam ini adalah 'berpisah' (walaupun sebenarnya saya berharap Bella yang meninggalkan Edward, jadi saya bisa langsung menyambar Edward, lhooo?).

        Kemudian muncul Jacob Black (werewolf-diperankan oleh Taylor Lautner), putra dari sahabat ayah Bella, yang dalam seri pertama Twilight kalah pamor dengan Edward (ya iyalah, dari awal Edward muncul udah kaya' Prince Charming yang maskulin wow..wow..wow.. Nah, Bang Jake ini muncul dengan rambut gondrong urakannya). Singkat cerita Bella akrab dengan Jacob dan merasa sedikit lebih baik berkat Jacob. Bella juga kelihatan sedikit egois disini. Bayangin aja, Bella ga bisa nerima Jacob yang jelas-jelas cinta sama dia dengan alasan belum bisa melupakan Edward, tapi ga mau melepaskan Jacob sebagai 'teman dekat'. It hurts Jacob so much, I guess. Nah, bagian ini bikin saya gakkkk suka seri ini. Jacob! Awalnya saya kira peran Jacob-lah yang menimbulkan ketidaksukaan saya: menjadi orang ketiga ditengah-tengah pasangan yang tepat (meskipun Jacob bukan penyebab Edward meninggalkan Bella). Keberadaan Jacob di samping Bella itu menyebalkan. Pasangan yang tepat untuk Bella adalah Edward, there's no doubt. Bella ga boleh sama Jacob (kasihan Edward, dong). Daaaaaan, setelah menonton seri ketiga Twilight Saga: Eclipse, saya baru nyadar kenapa saya tidak menyukai Jacob. Alasannya ya karena saya kasihan juga sama Jacob. Dalam pikiran saya udah jelas Bella bakal sama Edward, sekeras apapun usaha Jacob menarik Bella, tetep aja Bella will be with Edward. Melihat usaha keras Jake untuk meraih hati Bella itu lah yang bikin saya pengen teriak ke Jake, nyadarin dia kalo usahanya itu sia-sia, mending ga usah dilanjutin lagi karena akibatnya akan semakin melukai hatinya sendiri. Jake baik, hanya yang paling tepat untuk Bella adalah Edward, bukan Jake.

        Ceritanya berlanjut dengan miscommunication yang menyebabkan Edward pengen bunuh diri karena mengira Bella telah meninggal (look at his superrr big love, guys!). Kemudian Bella dan Alice Cullen (adik Edward) pergi ke Italia untuk mencegah Edward bunuh diri sampai berurusan dengan Volturi. Endingnya? Sudah pada tau dong ya...

        Personally, saya ga suka cerita yang akhirnya sad ending, apalagi cerita yang berakhir tokoh utamanya meninggal. Alasannya simple aja, karena saya berharap hidup saya seperti itu, happily ever after, meskipun mustahil, bahwa jika saya diberi kesempatan untuk menskenariokan hidup saya, seseorang atau siapapun, saya pasti akan memilihkan takdir hidup yang menyenangkan, tidak peduli betapa sulitnya suatu perjalanan kisah hidupnya, tapi pada satu titik saya berharap tokoh-tokoh itu (meskipun fiksi) merasa dipilihkan takdir yang baik oleh penulisnya. Sekian saja.

If it's about my soul. Take it. I don't care. I don't want it without you - Bella Swan


        Salam supel dari Novia :)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...